
Jarak tembak efektifnya adalah 150 meter dan dapat menjangkau hingga 400 meter M203 bisa menembakan granat ledakan tinggi, asap, sinar, peluru buckshot, gas air mata, serta granat latihan.

Pelontar granat ini dipasang di bawah laras, di depan magazen, dan pelatuknya berada tepat di depan magazen. Ada pula versi yang berdiri sendiri serta yang untuk dipasang pada senapan lain. M203 menembakkan granat 40 mm, yang dipasang pada senapan serbu sekelas M4 atau M16. Militer Indonesia juga menggunakan M203 dan membeli lisensi dari Amerika untuk memproduksi senjata pelontar granat sendiri. M203 adalah pelontar granat yang dipakai militer berbagai negara khususnya Amerika dan negara-negara NATO. Subsonic adalah kemampuan senjata untuk menembakan munisi dengan senyap didukung oleh peredam suara dan munisi khusus yang beejenis subsonic dengan jarak tembak efektif 150 meter. Beberapa diantaranya yang terdapat pada gambar adalah scope dengan perbesaran 1,5x dan 2x, silencer atau peredam suara, laser, dan pelontar granat M203. At every competition, the 10- shooter Indonesian Army Team only used the Indonesian-made Pindad firearms, such as the Pindad SS-2 V-1 and SS2 V-4 assault rifles and the Pindad G-2 Elite and G-2 Combat pistols.ĭan beberapa aksesoris yang dapat dipasangkan padanya. In 20, it won 38 and 21 gold medals, respectively.

In 2015, the Indonesian Army took home 30 of a total of 50 gold medals.

At every event, the Indonesian Army usually competed against around 20 foreign militaries, such as the Australian Army, the US Army, the US Marines, the British Army, the French Army, the Canadian Army, the New Zealand Army, the Japanese Army, the South Korean Army, the Malaysian Army, the Vietnamese Army, the Thai Army, the Philippine Army, and the Singapore Army. The Indonesian Army (TNI AD) won 12 times in a row between 20 the Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM), which is a combat focused skill-at-arms individual and unit competition.
